Berita kripto: Analisis pasar & harga BTC minggu ke 24

Berita kripto minggu ini kembali lagi! Peristiwa terkini di pasar kripto, pergerakan harga BTC baik dari sisi fundamental maupun teknikal selama seminggu terakhir kami bahas tuntas.
Isi artikel ini hanya bertujuan sebagai informasi dan bukan saran investasi atau bentuk rekomendasi ataupun ajakan. Luno selalu menyarankan Anda untuk mendapatkan nasihat keuangan oleh Anda dan untuk Anda sendiri sebelum berinvestasi atau trading cryptocurrency.
Investor aset kripto dan saham harus gigit jari Senin lalu karena harga kedua kelas aset tersebut jatuh pada waktu yang hampir bersamaan. Namun ternyata keduanya pulih dengan cepat, diduga pemulihan ini karena pengaruh berita tentang suntikan dana bantuan sebesar 1 triliun dollar AS (sekitar Rp 14.200 triliun) yang rencananya akan dialokasikan dalam bentuk investasi untuk bidang infrastruktur. Berita buruknya adalah sepertinya rumor tentang decoupling kripto dari saham hanya sebatas rumor yang belum terjadi di kehidupan nyata.
Penurunan tersebut mungkin juga diperkuat oleh sejumlah faktor, terutama kasus COVID-19 yang kembali muncul dan merebak di seluruh Cina dan AS. Namun, perlu kita lihat kembali sisi baiknya seperti “rally” yang baru-baru ini terjadi di semua pasar, dan banyak pihak juga yang menyoroti bahwa pullback masih belum terjadi atau sudah lama tertunda.
Pergerakan harga BTC
Harga Bitcoin terlihat cukup stabil dalam sepekan terakhir dibandingkan dengan beberapa minggu terakhir. Aktivitas trading pun menurun akibat penurunan harga Kamis lalu, tapi harga telah kembali ke level US$9400 – US$9600 (Rp 133 juta – Rp 136 juta).
Harga Bitcoin memang sempat jatuh ke level support yang lebih rendah dari yang telah kita lihat belakangan ini, tetapi sejak itu harga mulai pulih kembali. Bulls tentunya ingin tren naik yang telah terbentuk sepanjang Mei terus berlanjut, dengan posisi higher lows. Hal tersebut masih mungkin terjadi dan peluang harga terdorong naik memecahkan rekor harga tertinggi tahunan masih terbuka lebar. Sebaliknya, kita juga harus tetap mewaspadai support yang lebih rendah di level US$8400 (Rp 119 juta), dimana level tersebut akan menjadi harapan besar bagi para bulls.
Indeks Fear and Gear kembali turun
Pekan lalu Indeks Fear and Gear turun kembali di area “fear“, karena harga BTC sempat terpukul. Indeks sekarang berada di angka 37, area paling rendah sejak 30 April.
Volume trading terus menurun
Rata-rata volume trading harian terus menurun akhir-akhir ini. Kita dapat melihat beberapa lonjakan volume trading, tetapi lonjakan tersebut terjadi semata-mata karena harga BTC turun. Penurunan harga BTC yang diikuti oleh volume yang kuat biasanya merupakan sinyal tren bearish.
Kabar baiknya
Bitcoin halving yang terjadi 12 Mei lalu menyebabkan penurunan hashrate yang tajam di jaringan Bitcoin. Tetapi kini hashrate telah kembali ke level sebelum halving yang terlihat di dua minggu pertama bulan Juni.
Sebagian besar investor Ether (ETH) cuan
Ethereum (ETH) belakang ini terlihat menguat dan mengungguli Bitcoin dalam sebulan terakhir (sekitar 15%). Data menunjukkan bahwa investor yang memiliki ETH tengah menikmati performa kenaikan harga aset kripto tersebut. Hal ini dikarenakan 80% dari pasokan (supply) ETH menghasilkan keuntungan.
Grafik di bawah ini menunjukkan persentase pasokan yang beredar dan menghasilkan keuntungan. Persentase koin tersebut menunjukkan jumlah koin yang berharga rendah sebelum dipindahkan dibandingkan dengan harga saat ini. Performa ETH di level ini merupakan yang ketiga kalinya dalam setahun terakhir, dan harga masing-masing dari 80% pasokan ETH lebih rendah daripada puncak laba atau keuntungan saat ini. Tak heran jika lebih banyak investor telah membeli ETH saat terjadi penurunan harga dalam setahun terakhir.