Apa itu Apresiasi? Arti, Contoh, dan Tujuannya

Secara harfiah, apresiasi berarti bentuk penghargaan terhadap sesuatu, baik kepada orang lain maupun diri sendiri. Namun istilah apresiasi dalam ilmu ekonomi, akuntansi, dan keuangan memiliki pengertian yang berbeda. Berikut ulasan lengkapnya.
Apresiasi dalam Ekonomi, Akuntansi, dan Keuangan
Apa itu apresiasi? Dalam ilmu ekonomi, apresiasi dapat diartikan sebagai kenaikan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Dalam akuntansi, apresiasi merupakan peningkatan nilai awal suatu aset yang tercatat pada buku perusahaan.
Sementara, apresiasi di bidang keuangan merupakan tujuan bagi investor karena naiknya nilai investasi bisa mendatangkan keuntungan jika aset investasi tersebut dijual.
Jika disimpulkan, apresiasi merupakan peningkatan harga sebuah aset investasi yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu. Aset yang dimaksud seperti aset berwujud (contohnya properti), aset tidak berwujud (contohnya hak paten), dan aset investasi tidak berwujud (contohnya kripto).
Faktor-faktor yang memengaruhi apresiasi antara lain adalah:
1. Penawaran dan permintaan
Nilai suatu aset akan mengalami kenaikan bila pasokan aset tersebut berkurang atau mengalami peningkatan permintaan. Misalnya, bila pasar properti (seperti perumahan) mengalami kelangkaan, kemungkinan besar harganya akan naik.
2. Suku bunga
Ada banyak aset yang memiliki suku bunga tetap, salah satunya obligasi. Aset-aset semacam ini akan semakin menarik bila suka bunga mereka jauh lebih tinggi dari suku bunga pasar yang menurun. Di sisi lain, permintaan atas aset-aset tersebut juga akan naik. Hal ini akan mendorong terjadinya kenaikan harga.
3. Inflasi
Inflasi merupakan naiknya harga barang dan jasa. Misalnya di AS yang rata-rata inflasinya mencapai 1,54 persen. Inflasi di negara tersebut membuat harga aset-aset tertentu mengalami kenaikan. Namun, nilai mata uangnya cenderung mengalami penurunan (depresiasi) karena rendahnya daya beli.
Sebaliknya, jika AS mengalami penurunan tingkat inflasi, stok dolar untuk negara lain akan menurun. Di samping itu, permintaan dolar di negara lain juga akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan terjadinya kenaikan nilai mata uang dolar.
Contoh Kasus Apresiasi
Katakanlah Anda memiliki aset berupa satu hektare tanah di kawasan A senilai Rp500 juta yang Anda beli pada tahun 2010. Pada tahun 2020, kawasan A mulai menjadi daerah industri yang membuat kawasan tersebut ramai dengan pabrik manufaktur.
Pada tahun yang sama, tanah Anda dihargai Rp1 miliar per hektare untuk pembangunan pabrik. Dari contoh kasus ini bisa diketahui bahwa aset Anda mengalami apresiasi karena adanya pembangunan industri yang membuat harga tanah menjadi naik.
Apresiasi VS Depresiasi
Apresiasi merupakan peningkatan nilai. Sementara, kebalikan dari apresiasi adalah depresiasi, yakni menurunnya harga dari sebuah aset investasi.
Hampir semua investor tentu berharap bahwa nilai aset investasinya dapat terus mengalami peningkatan. Padahal, sebagian aset berwujud seperti kendaraan cenderung mengalami penurunan nilai (depresiasi). Sebab, aset tersebut sering digunakan, sehingga nilainya terus berkurang.
Ada pula aset yang bisa mengalami peningkatan maupun penurunan (depresiasi), salah satunya real estate. Faktor-faktor seperti kondisi dan lokasi real estate memungkinkan aset ini mengalami peningkatan nilai. Namun, bagian-bagian dari aset itu sendiri bisa terdepresiasi. Contohnya seperti atap, lantai, atau tembok yang rusak. Meskipun aset tersebut direnovasi dan nilainya meningkat, tetap tidak bisa dibilang mengalami apresiasi aset.
Dari ulasan di atas bisa disimpulkan bahwa apresiasi adalah peningkatan nilai suatu aset. Peningkatan ini disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti inflasi, suku bunga, penawaran dan permintaan. Kebalikan dari apresiasi adalah depresiasi, yakni terjadinya penurunan harga dari suatu aset investasi.