Apa itu Solana (SOL)?

Briefly (Rangkuman)
- Aset Kripto – SOL
- Penggunaan – Decentralised application (dApps); smart contract
- Apa yang membuat Solana unik? – Kemampuan proses super cepat, biaya transaksi rendah
- Pendiri – Anatoly Yakovenko, Raj Gokal
- Tanggal rilis – Maret 2020
- Mekanisme konsensus – Proof-of-history (POH)
Apa itu Solana?
Solana adalah sebuah platform untuk mengembangkan serta menjalankan decentralised application (dApps) dan smart contract. Kurang lebih, fungsinya mirip dengan platform smart contract lainnya seperti Ethereum dan Cardano. Tapi, Solana memiliki keunggulan dalam kecepatan transaksi.
Jaringan Solana dapat melayani hingga 50.000 transaksi per detik. Sebagai konteks, jaringan milik Visa bahkan “hanya” mampu memproses sekitar 1.700 transaksi per detik. Ethereum dapat menangani 15 transaksi per detik, dengan kapasitas yang akan ditingkatkan secara eksponensial di masa depan. Sedangkan Cardano saat ini mampu memproses sekitar 250 transaksi per detik.
Apa nama aset kripto Solana?
Ekosistem Solana memiliki aset kripto bernama SOL, yang digunakan untuk membayar semua layanan di jaringan Solana. Aset kripto ini juga terdaftar di sejumlah platform trading maupun investasi kripto, di mana para investor bisa membeli atau menjual SOL.
Apa yang membuat Solana unik?
Jaringan Solana dirancang untuk menyediakan transaksi yang cepat, berkapasitas besar, dengan biaya yang cukup ringan.
Di jaringan lain misalnya Bitcoin, biasanya diperlukan penambahan fungsi tambahan (second layer) seperti Lightning Network untuk mengakomodasi volume transaksi yang besar. Untuk mencapai tujuan yang sama, Ethereum akan melakukan sharding, sebagai salah satu upaya untuk membagi jaringan mereka.
Sedangkan, Solana tidak perlu mengambil langkah kompleks tersebut, karena sudah mampu memproses transaksi dalam jumlah besar di lapisan pertama jaringan blockchain mereka saja. Hal ini bisa dilakukan karena Solana memiliki cara yang unik untuk melakukan validasi transaksi, yaitu dengan metode proof-of-history (PoH).
Bagaimana cara kerja PoH?
Blockchain yang dapat diprogram seperti Ethereum, biasanya memiliki masalah dalam menentukan secara tepat kapan sebuah transaksi dilakukan. Sehingga, perlu dilakukan proses tambahan untuk mengintegrasikan blockchain tersebut dengan program lain, agar dapat memberikan catatan waktu yang akurat.
Proof-of-history mampu menyelesaikan isu ini dengan menciptakan mekanisme yang bisa memberikan timestamp atau catatan waktu, ketika sebuah transaksi masuk ke jaringan.
Kurang lebih proses ini mirip dengan memesan makanan lewat drive through. Pesanan Anda diberi timestamp, untuk memastikan kalau semua makanan diproses dengan urutan yang tepat, dan masing-masing orang di antrean akan menerima pesanan yang sesuai. Tanpa timestamp, petugas yang menerima pesanan tentu harus menghampiri pelanggan satu per satu untuk memastikan pesanannya sudah sesuai atau belum.
PoH menjadi kelebihan bagi Solana, yang dibuat sebagai jaringan yang scalable atau bisa menangani kapasitas yang besar. Tapi, pengembangan blockchain yang besar dan cepat ini, ternyata memiliki kelemahan.
Jaringan Solana yang dibuat agar mampu beradaptasi atau bergerak dengan cepat, ternyata menimbulkan beberapa gangguan di jaringan tersebut. Serangan DoS atau denial-of-service attack adalah gangguan yang sering terjadi, sehingga mengakibatkan pengguna tidak dapat mengakses jaringan Solana.
Menurut founder Solana, Anatoly Yakovenko, gangguan tersebut menjadi tantangan terbesar yang harus dihadapi oleh Solana. Anda bisa mencari tahu selengkapnya di sini.