Contoh Kriptografi dan Perkembangannya di Masa Depan

Era kriptografi modern baru benar-benar dimulai pada masa Claude Shannon, yang dikenal sebagai Bapak Kriptografi Matematika. Kontribusinya yang paling penting untuk kriptografi adalah saat menerbitkan Communication Theory of Secrecy Systems di Bell System Technical Journal pada tahun 1949.
Dalam penelitian tersebut, Shannon membuktikan kriptografi yang tidak terpecahkan itu mungkin ada. Inilah yang menjadi dasar bagi pengembangan kriptografi modern. Skema tersebut dikenal sebagai sandi Vernam. Dalam sandi Vernam, pesan disandikan dengan serangkaian angka acak sehingga pesan yang disampaikan juga benar-benar acak.
Kunci Publik Kriptografi
Pecahnya perang dingin membuat kriptografi sedikit banyak menghilang dan pindah ke ruang bawah tanah organisasi rahasia pemerintah. Kondisi ini berlangsung hingga pertengahan 1970-an, yaitu ketika semuanya berubah dan penelitian akademis mengenai kriptografi terbuka luas.
Masalah utama sandi Vernam adalah sangat mengandalkan kerahasiaan kunci itu. Kedua pihak perlu mendapatkan kunci sehingga berpotensi melibatkan kurir dan menjadi risiko keamanan. Karena tidak disarankan untuk menggunakan kembali kunci rahasia, jumlah kunci yang perlu didistribusikan sebanding dengan jumlah data yang perlu diamankan.
Pada 1976, Diffie, Hellman & Merkle memecahkan masalah ini dengan mengembangkan sandi asimetris pertama yang berujung pada penemuan kunci publik kriptografi. Sandi asimetris adalah sandi yang tidak menggunakan kunci yang sama untuk enkripsi dan deskripsi. Caranya adalah dengan membagi kunci menjadi dua, yaitu kunci publik dan kunci pribadi.
Sistem kunci publik bergantung pada operasi matematika yang relatif sederhana dan mudah dilakukan apabila memiliki informasi kunci. Namun, hal ini sangat memakan waktu dan sulit untuk direkayasa balik. Dengan menggunakan kunci publik, siapa pun dapat mengenkripsi informasi dan mengirimkannya, tetapi hanya pemegang kunci pribadi yang dapat mendeskripsinya.
Saat ini, kriptografi kunci publik merupakan dasar dari banyak sistem yang memungkinkan internet beroperasi dengan aman seperti protokol internet SSL/TLS. Selain itu, ada pula sistem enkripsi seperti PGP yang diperlukan pengguna internet untuk mengirim pesan online secara aman.
Teknologi Blockchain
Pada 2008, Satoshi Nakamoto menerapkan prinsip-prinsip kunci publik kriptografi untuk keuangan. Cara ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Walaupun ide uang tunai digital bukanlah hal baru pada saat itu, tetapi masih ada masalah utama yang dihadapi yaitu bisa disalin tanpa batas.
Teknologi yang dibuat Nakamoto kini dikenal sebagai blockchain yang menopang Bitcoin dan sebagian besar cryptocurrency lainnya. Dalam teknologi blockchain, kriptografi yang digunakan adalah kriptografi kunci publik untuk tanda tangan digital dan fungsi hash kriptografi.
Algoritma kriptografi yang digunakan untuk Bitcoin disebut SHA-256. Ini digunakan untuk penambangan Bitcoin dan untuk membuat kunci pribadi yang membuktikan kepemilikan Bitcoin. Kunci pribadi memungkinkan pengguna melakukan otorisasi transaksi di dalam jaringan. Kunci pribadi bisa menghasilkan kunci publik. Karena bersifat asimetris, kunci publik tidak dapat direkayasa ulang untuk menghasilkan kunci pribadi yang sesuai.
Bitcoin adalah perkembangan luar biasa dalam kriptografi. Namun, kriptografi akan terus berkembang seiring dengan ancaman dari pemecah sandi. Ancaman berikutnya bisa jadi muncul dari komputasi kuantum. Saat ini, Google memiliki komputer kuantum dengan kecepatan 100 juta kali daripada komputer klasik.
Kriptografer terus bekerja untuk mengatasi ancaman keamanan tersebut. Saat ini, ada kemajuan yang sedang dibuat, misalnya Zero-Knowledge Protocols yang telah diintegrasikan ke dalam koin yang berbeda. Kesimpulannya, kriptografi berada dalam keadaan evolusi yang konstan. Mari menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.