Konsep Dollar Cost Averaging (DCA) untuk Penjadwalan Aset Kripto

Dollar Cost Averaging (DCA) adalah salah satu cara mengurangi risiko investasi aset kripto. Hal ini penting mengingat harga aset kripto bisa naik turun dalam hitungan menit (volatile). Selain itu, strategi DCA juga membantu Anda mengurangi stres akibat keharusan menebak-nebak waktu paling tepat untuk membeli atau menjual.

Mengapa Mitigasi Risiko Penting?

Aset kripto adalah aset digital yang masih relatif baru sehingga ekosistemnya pun masih berkembang. Pergerakan harga yang cepat cukup sering terjadi dan menjadikan jual beli kripto sebagai aktivitas berisiko. Investor aset kripto harus menentukan saat yang tepat untuk menjual atau membeli, dan proses ini bisa menimbulkan rasa stres.

Gejolak pasar membuat teknik jual beli kripto tidak memiliki rumus pasti. Anda bisa menghabiskan banyak waktu menghitung waktu yang tepat untuk membeli atau menjual, dan masih bisa melakukan kesalahan. Hal ini membuat banyak pelaku kripto cenderung takut menjual dan menghabiskan lebih banyak waktu mengontrol pergerakan harga.

Komunitas pengguna atau investor kripto mengenal istilah HODL, yaitu modifikasi dari kata hold. Istilah ini hadir di forum Bitcoin Talks pada tahun 2013, dan menjadi istilah populer di kalangan pelaku bitcoin. HODL merujuk pada pelaku kripto yang membeli aset dalam jumlah besar dan menyimpannya selama mungkin. Hal ini berdasarkan teori bahwa strategi jangka panjang tidak terlalu berisiko dibandingkan jangka pendek. Akan tetapi, menunggu lama sambil menunggu waktu yang tepat untuk menjual (tanpa kepastian) bisa membuat stres dan bahkan mendorong perilaku impulsif.

Popularitas HODL inilah yang membuat pelaku kripto mengadopsi strategi mitigasi risiko tetapi sambil terus berinvestasi. Salah satunya adalah Dollar Cost Averaging.

Keuntungan Dollar Cost Averaging

Konsep Dollar Cost Averaging (DCA) adalah penjadwalan pembelian atau investasi aset dengan nilai atau jumlah yang konsisten. Dalam dunia investasi, DCA sering menjadi strategi investasi bagi investor pemula, yaitu menginvestasikan jumlah yang sama secara teratur dalam jangka panjang. Jumlah uang yang diinvestasikan setiap periode selalu sama walau tingkat bunga dan kondisi pasar uang terus berubah.

Konsep serupa diterapkan dalam investasi kripto. Sebagai investor, Anda membeli aset kripto secara rutin dalam jangka panjang, tetapi hanya dalam jumlah kecil. Nilai yang Anda beli selalu sama walau pasar kripto bergejolak. Pembelian aset kripto juga selalu dilakukan dalam waktu yang sama.

Membeli aset kripto dalam jumlah kecil secara rutin membantu Anda mengurangi risiko akibat pergerakan harga pasar. Investor juga bisa menghindari kerugian terlalu besar karena terlanjur membeli aset dalam jumlah besar di saat yang tidak tepat.

Dengan mengadopsi strategi DCA, Anda bisa mengurangi risiko dalam transaksi kripto, tetapi Anda juga tidak perlu menyimpan aset terlalu lama.

Risiko Dollar Cost Averaging

Dollar Cost Averaging memang cocok untuk mengurangi risiko, tetapi kurang cocok bagi pelaku pasar ambisius yang mengincar untung besar. Ketika pasar sedang naik, Anda berisiko kehilangan kesempatan untuk berinvestasi dan mendapat untung besar. Investor kripto yang berani mengambil risiko serta melakukan analisis pasar secara mendalam akan mendapat keuntungan lebih besar dibandingkan pelaku strategi DCA.

DCA tidak menjamin investasi Anda akan selalu sukses; pergerakan pasar kripto yang bergejolak akan selalu berisiko. Akan tetapi, DCA adalah jaring pengaman yang cukup bagus untuk investor kripto pemula atau yang lebih memilih strategi rendah risiko. Investasi jumlah kecil jangka panjang seperti ini juga cocok untuk semua investor kripto yang hendak mengantisipasi masa-masa sulit dalam pergerakan pasar.

Kesimpulannya, menghadapi gejolak pasar kripto membutuhkan strategi yang tepat untuk mengurangi risiko. Konsep Dollar Cost Averaging adalah strategi agar Anda bisa mengurangi risiko gejolak harga tanpa harus berhenti berinvestasi secara rutin.