Mengenal Apa Itu Break Even Analysis

Break even analysis adalah sebuah teknik analisis yang dilakukan dengan cara menghitung dan memeriksa margin of safety (selisih yang diperoleh antara nilai intrinsik aset investasi dengan harga yang sedang beredar). Secara sederhana, break even analysis atau analisis titik impas memiliki arti sebagai titik impas bagi suatu bisnis atau investasi agar dapat balik modal.
Analisis tersebut menunjukkan berapa penjualan yang dibutuhkan agar bisa mengembalikan biaya yang dipakai dalam menjalankan suatu bisnis. Dalam praktiknya, break even analysis juga berguna ketika melakukan investasi terhadap suatu aset.
Untuk lebih memahami tentang analisis titik impas dan contoh penerapannya, simak ulasan berikut.
Penerapan Break Even Analysis
Tujuan dari penerapan break even analysis adalah untuk menentukan tingkat penjualan atau produksi yang diperlukan suatu bisnis agar bisa mengembalikan modal yang telah digunakan. Analisis ini tentunya hanya diperlukan untuk mendukung kepentingan manajemen perusahaan. Hal itu karena hasil penghitungannya tidak dapat dipakai oleh pihak eksternal, seperti lembaga keuangan, regulator, atau investor.
Dalam penerapannya, break even analysis akan melibatkan penghitungan titik impas yang didapat dengan cara membagi biaya tetap (fixed costs) dengan hasil pengurangan dari harga jual per unit terhadap biaya variabel per unit. Biaya tetap sendiri dimaknai sebagai biaya atau pengeluaran yang jumlahnya akan tetap sama berapa pun unit yang berhasil dijual.
Dijadikan Pertimbangan Khusus
Meskipun para investor tidak terlalu memperhatikan hasil analisis titik impas dari perusahaan lain terhadap produksi barang perusahaan tersebut, break even analysis tetap dijadikan pertimbangan khusus. Investor atau perusahaan dapat memanfaatkan kajian itu untuk menentukan berapa harga yang dapat memberikan titik impas pada investasi atau perdagangan yang dijalani. Perhitungan ini juga sangat berguna ketika melakukan perdagangan dan membuat strategi pembelian sebuah aset investasi.
Sangat Berkaitan dengan Margin Kontribusi
Pada dasarnya, konsep dari teknik analisis ini juga sangat berkaitan dengan margin kontribusi dari suatu produk. Margin kontribusi merupakan selisih yang didapat dari harga jual produk dan total biaya variabel. Sebagai contoh, jika suatu produk dipasarkan dengan harga Rp60.000, total biaya tetapnya sebesar Rp20.000 per unit dan total biaya variabelnya Rp30.000 per unit, maka margin kontribusi untuk produk tersebut adalah Rp30.000. Hasil ini, Rp30.000, menunjukkan jumlah pendapatan yang nantinya dapat dipakai untuk menutupi biaya tetap.
Contoh Penerapan Break Even Analysis
Ada dua metode penghitungan analisis titik impas yang bisa dipilih. Cara penghitungan yang pertama adalah dengan membagi total biaya tetap dengan margin kontribusi per unit. Misalnya, total biaya tetap adalah Rp200.000, sementara margin kontribusinya Rp10.000. Maka, titik impasnya adalah 20 unit (Rp200.000 : Rp10.000).
Untuk metode kedua, cara penghitungannya bisa dilakukan dengan cara membagi total biaya tetap dengan rasio margin kontribusi. Dalam hal ini, rasio margin kontribusi merupakan angka yang diperoleh dari hasil pembagian margin kontribusi per unit terhadap harga jual. Contohnya, rasio margin kontribusinya adalah 30%, yang didapat dari Rp30.000 (margin kontribusi per unit) : Rp100.000 (harga jual per unit). Kemudian, total biaya tetapnya adalah Rp300.000. Maka, jika dihitung, titik impas yang didapatkan adalah Rp1.000.000 (total biaya tetap Rp300.000 : rasio margin kontribusi yaitu 30%).
Demikian ulasan seputar pengertian dan contoh penerapan break even analysis. Bagi startup, analisis titik impas sangat berguna untuk menentukan berapa banyak modal awal yang diperlukan atau apakah mereka butuh pinjaman bank untuk menjalankan bisnis. Sementara itu, untuk perusahaan yang memiliki skala lebih besar, kajian ini kerap dipakai mengevaluasi risiko bisnis dalam berbagai aktivitas. Misalnya saat memutuskan untuk memproduksi ide inovatif mereka, menambah/menghapus suatu produk, dan skenario lainnya.