Mengenal Mata Uang Fiat dan Bedanya dengan Cryptocurrency

Mengenal Mata Uang Fiat dan Bedanya dengan Cryptocurrency

Istilah uang fiat dan kripto kerap kali disebut bersamaan. Secara hukum fiat lebih unggul. Mata uang fiat dipakai untuk mengganti uang komoditas atau uang perwakilan seperti koin emas dan perak.

Mengenal Uang Fiat

Fiat merupakan mata uang yang dikeluarkan oleh pemerintah dan tidak memiliki nilai intrinsik. Artinya, secara hukum mata uang ini bisa digunakan sebagai alat tukar pada suatu negara tetapi secara fisik fiat tidak didukung oleh komoditas seperti halnya uang koin emas, perak, atau dirham.

Nilai mata uang ini dipengaruhi oleh supply dan demand negara tempat mata uang diterbitkan. Contoh nyata mata uang fiat dan sebenarnya cukup familiar bagi kita adalah uang kertas. Dari segi bahan pembuatannya yaitu kertas, fiat memang tidak berharga.

Namun berdasarkan nominal yang tertulis di kertas tersebut dan kelayakan kredit atau hukum negara yang menerbitkan, fiat bisa digunakan untuk jual beli. Di negara kita, contoh fiat adalah Rupiah. Secara teknis, fiat akan memberikan kontrol penuh pada Bank Sentral di suatu negara untuk mengatur iklim ekonomi.

Hal ini karena, mereka punya wewenang penuh untuk mengontrol seberapa banyak uang yang ingin diedarkan. Meskipun begitu bukan berarti fiat tidak memiliki risiko. Jika terlalu banyak dicetak, mata uang ini akan menyebabkan hyperinflation seperti yang terjadi di Ethiopia beberapa waktu lalu.

Mengingat fiat tidak memiliki nilai intrinsik, mata uang ini bisa kehilangan nilai apabila terjadi inflasi apalahi hyperinflation. Untuk menyeimbangkan kondisi ekonomi, pemerintah biasanya juga mengeluarkan mata uang representatif. Salah satu contoh mata uang representatif adalah kartu kredit.

Perbedaan Uang Fiat dan Kripto

Secara teknis, kripto merupakan mata uang digital yang dipakai sebagai instrumen investasi. Kripto sendiri bisa dibeli menggunakan mata uang fiat atau representatif. Ketika dijual pun, penjual akan menerima mata uang konvensional sebagai hasil penjualan mereka.

Selain bentuk fisiknya dan kekuatan hukum, perbedaan fiat dan kripto tampak dari beberapa hal berikut:

1. Sistem

Sistem fiat adalah sentralisasi, artinya mata uang tersebut dikendalikan oleh pemerintah melalui Bank Sentral (di Indonesia kita kenal dengan sebutan BI atau Bank Indonesia). Sementara itu, kripto memiliki sistem desentralisasi. Ini berarti, kripto tidak terikat dengan otoritas pemerintah manapun.

2. Cetakan Fisik

Uang fiat biasanya dicetak dalam bentuk kertas oleh Bank Sentral dan didistribusikan melalui lembaga keuangan atau perbankan. Hal ini membuat fiat secara fisik dapat disentuh dan dilihat. Berbanding terbalik dengan fiat, kripto tidak memiliki bentuk fisik. Dicetak secara digital, kripto bisa diperoleh melalui mining pada suatu sistem blockchain.

3. Inflasi

Memiliki sifat fluktuatif membuat fiat rentan mengalami inflasi karena kebijakan moneter di negara tempat mereka berasal. Sementara itu, kripto ada yang memiliki sifat volatil ada pula yang stabil mengikuti harga aset lain seperti emas.

Dari pembahasan di atas daat disimpulkan bahwa baik fiat maupun kripto memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Meskipun sempat dinilai tidak memiliki value, beberapa waktu belakangan stabilitas kripto hampir sama dengan fiat. Di Amerika Serikat misalnya, nilai stablecoin kripto setara dengan uang fiat, yaitu USDC 1 sama dengan USD 1. Itulah ulasan tentang perbedaan fiat dan kripto, semoga bermanfaat.

Apakah artikel ini membantu?

6
0