Pajak Kripto RI Miliaran, Bitcoin Terpantau Stabil

Pajak Kripto RI Miliaran, Bitcoin Terpantau Stabil

Investor kripto naik di bulan Agustus, tapi jumlah transaksi kripto justru turun drastis. Apakah sudah saatnya Anda mewaspadai crypto winter? Sementara itu, ada kabar menarik dari NASDAQ yang dalam waktu dekat ini akan masuk ke ranah kripto.

Dapatkan berita terkini soal kripto sepekan terakhir yang telah kami rangkum di sini!

Investor bertambah, tapi jumlah transaksi merosot. Ada apa dengan kripto?

Menurut data Bappebti, jumlah transaksi aset kripto bulan Agustus 2022 hanya mencapai Rp 16,9 triliun. Angka ini turun sebesar 80% jika dibandingkan pada Agustus 2021 yang sampai Rp 91,99 triliun. Sementara itu, jumlah investor kripto justru bertambah lebih dari 540.000 pada bulan Agustus 2022.

Transaksi yang terus turun ini sering disebut sebagai “crypto winter” atau musim dingin bagi kripto. Sebagai investor, masa ini perlu diwaspadai agar Anda dapat mengatur strategi investasi yang tepat, dan menyiapkan mitigasi risiko sebelum terlambat.

Tambah pemasukan negara, pajak kripto di Indonesia capai ratusan miliar

Hingga bulan Agustus 2022, Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pungutan pajak kripto telah mencapai Rp 126,75 miliar. Pungutan ini terdiri dari pajak penghasilan (PPh) transaksi aset kripto, hingga pajak pertambahan nilai (PPN). 

Pemungutan pajak kripto ini telah berlaku mulai 1 Mei 2022, dan pembayarannya dilakukan mulai bulan Juni 2022. Di satu sisi, pungutan pajak ini dianggap sebagai hal baik, karena ini berarti bahwa pemerintah memberikan dukungan terhadap adopsi kripto sebagai instrumen investasi yang legal.

Rencana global Indonesia untuk meluncurkan token lokal

Setelah melakukan berbagai upaya terkait regulasi kripto, salah satunya dengan memberlakukan pungutan pajak, pemerintah tampaknya melihat potensi ekonomi yang cukup besar dari token buatan lokal. 

Menurut Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, Indonesia punya rencana untuk meningkatkan jumlah ekspor. Aset kripto buatan lokal pun akan jadi salah satu komoditas ekspor, dengan potensi keuntungan yang cukup menjanjikan. 

Jadi jangan kaget kalau suatu hari nanti, aset kripto buatan lokal bisa berkontribusi pada ekonomi Indonesia seperti batu bara ataupun minyak kelapa sawit. Tentunya, diperlukan seleksi ketat agar token lokal yang masuk ke bursa kripto internasional memiliki tingkat keamanan dan reliabilitas yang baik bagi para investor.

Nasdaq berencana akan masuk ke kripto

Nasdaq, salah satu bursa saham besar di AS, tengah bersiap menawarkan klien-klien institusional mereka sebuah platform yang aman untuk menyimpan investasi kripto. 

Peluncuran unit ini masih sejalan dengan tujuan Nasdaq untuk memfasilitasi partisipasi investor institusional dalam aset digital.

Langkah tersebut juga menjadi bagian dari usaha Nasdaq untuk menjadi penyedia layanan di ruang kripto, dan bukan hanya memfasilitasi trading kripto.

Michael Saylor tambah lagi jumlah kepemilikan Bitcoin

Founder MicroStrategy sekaligus salah satu whale Bitcoin, Michael Saylor, menambahkan 301 Bitcoin ke aset perusahaannya. Dengan demikian, kini mereka memiliki 130,000 Bitcoin.

Saylor adalah salah satu investor Bitcoin yang paling setia, dan terus mengumpulkan Bitcoin bahkan ketika menghadapi kerugian jangka pendek dari keseluruhan investasinya. Hal ini menuai pujian dari komunitas Bitcoin, sekaligus kritik dari pengecamnya.

Analisis harga

Hari Selasa (27/9) lalu, harga Bitcoin naik ke atas US$20.000 (sekitar Rp303 juta). Bitcoin masih berada dalam rentang konsolidasinya selama 3 bulan, yaitu antara US$17.500 (sekitar Rp265 juta) dan US$25.000 (sekitar Rp378 juta). Support Bitcoin kini ada di US$18.000 (sekitar Rp272 juta) dan belum menguji level rendah bulan Juni.

Kalau harga bergerak ke bawah, maka support kuat BTC ada di area US$19.000 (sekitar Rp287 juta). Angka tersebut tampaknya akan menjadi area akumulasi kuat untuk BTC, di mana BTC bisa bertahan ketika pasar mengalami pekan yang cukup fluktuatif. 

BTC kini dipertukarkan di area resistance. Bitcoin sempat mengalami kesulitan menembus angka US$20.500 (sekitar Rp310 juta) di bulan Juli dan awal September. Namun, breakout yang baru terjadi telah membawa Bitcoin ke level resistance di angka US$22.500 (sekitar Rp340 juta). Angka ini jadi level yang penting agar momentum jangka pendek BTC dapat bertahan. 

Secara umum, pergerakan BTC cenderung tidak berarah, dengan rentang trading yang kurang baik sejak harga jatuh di bulan Juni, dan belum ada momentum yang cukup kuat ke arah tertentu.

Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi, bukan rekomendasi ataupun ajakan investasi. Luno selalu menyarankan Anda untuk melakukan riset sesuai dengan kebutuhan Anda sebelum berinvestasi atau trading cryptocurrency.

Apakah artikel ini membantu?

1
1