Spotify Tes Fitur Promosi NFT, Harga Bitcoin Naik Lagi

Bitcoin menutup hari Minggu dengan tren menurun selama tujuh pekan berturut-turut. Sebelumnya, di minggu lalu Bitcoin terpantau naik turun secara signifikan bahkan sempat menyentuh US$26.000 (sekitar Rp382 juta) pada hari Kamis.
Walaupun begitu, Bitcoin dan aset kripto lainnya mengawali minggu ini dengan cukup baik. Bitcoin kembali dipertukarkan di kisaran US$30.000 (sekitar Rp441 juta) saat artikel ini ditulis. Harga Ethereum juga kembali naik ke atas US$2.000 (sekitar Rp29 juta).
Pasar saham global nampak kembali mengalami pemulihan, setelah Tiongkok menghentikan lockdown Covid-19 baru-baru ini. Lalu, akankah kabar menarik dari ranah kripto minggu ini ikut memberikan sentimen positif terhadap harga Bitcoin?
Susul Instagram, Spotify tes fitur baru agar seniman bisa promosi NFT
Untuk sementara, ujicoba yang digagas Spotify tersebut baru dilakukan untuk “sekelompok seniman” di Amerika Serikat. Dalam fase ini, responden bisa melihat preview NFT di halaman profil seniman atau kreator melalui perangkat Android. Lalu, mereka bisa membelinya di marketplace lain.
Selain Spotify, awal bulan Mei lalu, Instragam juga sudah melakukan ujicoba serupa untuk beberapa kreator di Amerika Serikat. Blockchain yang digunakan Instagram untuk NFT adalah Ethereum and Polygon, kemudian Flow dan Solana di fase berikutnya. Dalam ujicoba NFT di Instagram, pengguna yang bisa mencoba fitur tersebut dapat membagikan NFT yang sudah mereka beli atau jual lewat Instagram Feed dan Stories. Jika NFT bisa benar-benar masuk di dalam Spotify, Anda tertarik?
Kementerian Keuangan Inggris yakin Brexit akan buat kripto booming
Walaupun kepergian Inggris dari Uni Eropa di 2016 meninggalkan banyak PR terkait regulasi, yang dikhawatirkan bisa menghambat proses peraturan soal kripto, sekarang Inggris nampaknya berpotensi jadi hub kripto. Pendapat tersebut muncul setelah kementerian keuangan Inggris memberikan komentar positif tentang peraturan kripto, dan kesempatan yang mereka lihat untuk membuktikan bahwa perusahaan kripto bisa tumbuh di Inggris terlepas dari regulasi di Uni Eropa.
Grayscale luncurkan ETF Eropa pertamanya
Pengelola aset mata uang digital terbesar di dunia, Grayscale Investment, telah mengumumkan ETF Eropa pertamanya: ETF Grayscale Future of Finance UCITS. ETF tersebut nantinya akan terdaftar pada bursa saham di sejumlah negara, di antaranya London Stock Exchange, Borsa Italiana, and Deutsche Börse Xetra.
Mantan petinggi Meta luncurkan perusahaan lightning Bitcoin
David Marcus, mantan petinggi Meta dan Facebook Messenger, baru-baru ini mengumumkan via Twitter bahwa dirinya baru saja meluncurkan Lightspark. Perusahaan baru David Marcus ini akan fokus dalam pengembangan dan perluasan penggunaan Bitcoin.
Presiden El Salvador ajak adopsi Bitcoin untuk negara berkembang di Aliansi Keuangan Inklusif, setelah mendapat teguran dari IMF
Sebagai tuan rumah dari meeting tahunan AFI (Alliance for Financial Inclusion/Aliansi Keuangan Infklusif), Presiden El Salvador, Nayib Bukele, antusias mengajak para perwakilan bank sentral dan institusi keuangan dari 44 negara untuk adopsi Bitcoin. Menurut Nayib Bukele, Beberapa negara yang turut hadir di antaranya adalah Costa Rica, Haiti, Ghana, Uganda, Bangladesh, dan Palestina.
Acara yang diselenggarakan pada tanggal 16-18 Mei itu mengangkat topik seputar digital ekonomi, inklusi keuangan, dan benefit yang didapatkan oleh El Salvador setelah menjadi negara pertama yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat tukar resmi tahun lalu.
Usaha El Salvador untuk mendukung penggunaan Bitcoin di negara berkembang terus berjalan, terlepas dari teguran yang sempat dilayangkan IMF. Januari lalu, IMF merekomendasikan El Salvador untuk menghentikan penggunaan Bitcoin sebagai alat tukar resmi, karena risiko keuangan dan beberapa kekurangan yang terjadi akibat hal tersebut.
Analisis harga
Minggu lalu, harga Bitcoin sempat menyentuh kisaran US$25.300 (sekitar Rp370 juta), yang adalah level terendahnya sejak Desember 2020. Harga Bitcoin kemudian pulih ke kisaran US$31.000 (sekitar Rp441 juta). Jika memperhatikan candle mingguan Bitcoin, penutupan minggu lalu masih berada di bawah penutupan mingguan di 2021 dan 2022. Secara teknis, tren ini menunjukkan sinyal bearish.
Dengan harga BTC yang menyentuh level mingguan terendah di US$28.000 (sekitar Rp410 juta), level ini bisa kita jadikan level support mingguan selanjutnya. Jika harga mingguan bisa ditutup di atas US$32.000 (sekitar Rp468 juta), maka secara teknis, ini menandakan sinyal bullish. Bukan tidak mungkin, tren akan berbalik menjadi naik.
Seperti yang disebutkan minggu lalu, support penting di bawah US$28.000 (Rp410 juta) selanjutnya ada di kisaran US$20.000 (sekitar Rp292 juta). Jika memperhatikan candle harian, maka level US$26.000 (Rp380 juta) dan US$23.000 (Rp336 juta) berpotensi menjadi area support baru.
Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi, bukan rekomendasi ataupun ajakan investasi. Luno selalu menyarankan Anda untuk melakukan riset sesuai dengan kebutuhan Anda sebelum berinvestasi atau trading cryptocurrency.