Sempat menguat, pasar kripto melemah di akhir Agustus 2022

Sempat menguat, pasar kripto melemah di akhir Agustus 2022

Perbincangan soal regulasi kripto di Amerika Serikat dan Inggris, sempat meramaikan pasar kripto pekan lalu. Sementara itu, perusahaan besar seperti Alphabet yang merupakan perusahaan induk Google, mulai berani menanam modal besar di blockchain. Lalu, bank investasi terbesar di Brazil berencana menyediakan layanan trading kripto untuk pelanggannya. 

Ikuti kabar dan peristiwa penting lainnya dari dunia kripto sepekan terakhir di sini!

Bank sentral Uni Eropa siapkan aturan agar bank dan kripto berjalan harmonis

Walaupun awalnya bank dan kripto cukup berseberangan, kondisi tersebut ternyata mulai mencair di Uni Eropa. Sejumlah bank di negara-negara Eropa mulai terbuka terhadap potensi adopsi kripto. Bank sentral Uni Eropa akhirnya turun tangan untuk memperketat aturan terkait kripto, untuk memastikan agar kerjasama bank dan kripto dapat tetap berjalan dengan risiko yang minimal.

IMF melihat korelasi yang semakin besar antara pasar modal dan pasar kripto di Asia

Kondisi tersebut lebih terlihat setelah pandemi. Sebelumnya, pasar modal dan pasar kripto tidak memiliki korelasi yang cukup baik. Apalagi, keduanya memiliki faktor penentu nilai yang berbeda. 

IMF menilai bahwa salah satu alasan di balik terjadinya fenomena ini adalah meningkatnya penerimaan platform terkait kripto dan saham, serta peningkatan adopsi kripto di kalangan investor institusi dan ritel di Asia.

Bank investasi terbesar di Amerika Latin luncurkan platform aset kripto

Bank investasi terbesar di Amerika Latin yang berbasis di Brazil, BTG Pactual, baru saja mengeluarkan platform aset kripto bernama Mynt. Nasabah nantinya bisa melakukan jual-beli kripto lewat platform tersebut. 

Industri kripto Inggris sambut aturan stablecoin baru

RUU baru di Inggris akan menentukan lembaga mana yang berwenang untuk menangani stablecoin. Cara kerja pengawasan tersebut akan dibahas lebih lanjut oleh Parlemen Inggris mulai awal September 2022 

40 perusahaan publik tanam investasi sekitar US$6 miliar di industri Blockchain

Alphabet, perusahaan induk Google, jadi salah satu investor terbesar di industri blockchain. Sejak Juni 2021, Alphabet sudah menyuntikkan dana sebesar US$1,56 miliar (sekitar Rp23 triliun) ke industri kripto. Sejak itu, total sudah ada 40 perusahaan publik berinvestasi ke perusahaan yang berhubungan dengan blockchain ataupun kripto. Nilai investasinya bahkan mencapai sekitar US$6 miliar atau sekitar Rp89 triliun.

Analisis harga

Berdasarkan hasil pengamatan kami, momentum Bitcoin mulai menunjukkan tanda-tanda melemah di pekan lalu. Dalam beberapa hari, BTC gagal menembus US$25.000 (sekitar Rp371 juta) dan kehilangan momentum naiknya. Bahkan, level support di US$22.500 (sekitar Rp334 juta) gagal dipertahankan. Bitcoin kini menguji level support di kisaran US$20.700 (sekitar Rp307 juta) untuk ketiga kalinya. 

Sejak kejatuhan ini, BTC dipertukarkan di rentang trading sempit antara level resistance US$21.600 (sekitar Rp321 juta) dengan support US$20.700. Kedua level ini telah menjadi level teknikal penting sejak kejatuhan pasar pada pertengahan bulan Juni.

Support di angka US$20.700 ini telah diuji sebanyak tiga kali sejak 18 Juli. Jika harga bergerak ke bawah, maka support BTC selanjutnya ada di area ATH tahun 2017, dan juga area US$19.000 (sekitar Rp282 juta). Jika harga bergerak ke atas dan BTC berhasil keluar dari rentang konsolidasi sempitnya, maka US$22.500 masih akan menjadi level resistance terdekat.

Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi, bukan rekomendasi ataupun ajakan investasi. Luno selalu menyarankan Anda untuk melakukan riset sesuai dengan kebutuhan Anda sebelum berinvestasi atau trading cryptocurrency.

Apakah artikel ini membantu?

0
0