Ethereum naik 40%, market cap kripto tembus US$1 triliun

Ethereum naik 40%, market cap kripto tembus US$1 triliun

Beberapa kabar baik dari pasar kripto mengawali pekan ini. Harga Ethereum pulih, bahkan naik pesat sebesar 40% dalam seminggu terakhir ke level US$1.500 (sekitar Rp22 juta). Untuk pertama kalinya dalam sebulan terakhir, harga Bitcoin naik menembus US$23.000 (sekitar Rp344 juta) pada hari Selasa (19/7).

Pergerakan harga ini terjadi menjelang upgrade jaringan Ethereum yang telah ditunggu banyak orang. Menurut klaim dari beberapa analis, upgrade ini akan membuat proses mining Ethereum lebih ramah lingkungan. 

Pemulihan harga ini juga berdampak pada total kapitalisasi pasar seluruh aset kripto. Untuk pertama kalinya sejak awal Juni, kapitalisasi pasar kripto akhirnya naik menembus US$1 triliun (sekitar Rp14 ribu triliun). 

Selain itu, kami juga punya beberapa berita menarik dari dunia kripto yang sayang kalau Anda lewatkan. Baca selengkapnya di bawah, ya!

Harga Bitcoin cs naik, nilai kapitalisasi pasar kripto kembali ke kisaran US$1 triliun

Pulihnya optimisme investor di pasar saham dan transisi Ethereum ke mekanisme proof-of-stake yang lebih hemat energi, tampaknya cukup berpengaruh pada kenaikan harga Bitcoin, Ethereum, serta sejumlah aset kripto lainnya. 

Walaupun begitu, sejumlah analis tetap mengajak para investor kripto untuk selalu waspada. Karena, momentum ini mungkin hanya bersifat sementara.

Republik Afrika Tengah akan luncurkan Sidechain Bitcoin bernama Sango 

Dalam whitepaper-nya, disebutkan bahwa teknologi yang dikembangkan Sango dapat mengintegrasikan Bitcoin dengan kebijakan moneter Republik Afrika Tengah. Bitcoin kemudian akan berperan lebih sebagai aset pendukung, bukan mata uang resmi. 

Melalui Sango, jumlah transaksi Bitcoin juga bisa ditingkatkan lagi. Harapannya, masyarakat unbanked di Afrika bisa menggunakan kripto yang kapasitasnya bisa ditingkatkan terus, dan pemilik Bitcoin juga bisa mengakses smart contract. Rencananya, sidechain Sango ini akan diluncurkan pada minggu depan.

Paraguay siapkan undang-undang khusus untuk menarik penambang kripto

Rancangan undang-undang atau RUU ini, sebetulnya telah diperkenalkan oleh Senator Paraguay, Fernando Silva Facetti, pada tahun lalu. Setelah menjalani serangkaian revisi, RUU tersebut baru diajukan ke Presiden Paraguay, Mario Abdo Benítez, di tahun ini. 

Beberapa poin menarik—yang juga cukup kontroversial di kalangan pejabat Paraguay—dari RUU tersebut adalah, perusahaan penambangan kripto akan dibebaskan dari pajak pertambahan nilai (PPN). Selain itu, perusahaan mining juga bisa menggunakan listrik yang berlebih dari dua PLTU terbesar di Paraguay. Artinya, mereka bisa membayar biaya listrik yang lebih murah lagi, padahal tarif dasar listrik di Paraguay sudah terbilang cukup murah.

Ingin lindungi harta dari inflasi, petarung UFC terima gaji dalam bentuk Bitcoin

Petarung UFC asal Brazil, Luana Pinheiro, jadi atlet perempuan pertama di Amerika Latin yang akan menerima gaji dalam bentuk Bitcoin. Luana Pinheiro mengumumkan bahwa dirinya telah bermitra dengan Bitwage, untuk langsung mengkonversi pembayaran dari sponsor dalam bentuk mata uang fiat ke Bitcoin.

Pinheiro justru tidak takut dengan volatilitas Bitcoin. Menurutnya, pergerakan harga yang volatil itu adalah faktor pendorong naiknya nilai Bitcoin. Selain itu, Bitcoin juga bisa mengamankan aset dari inflasi.

“Jangan lupa, saya dari Brazil. Jadi saya sedikit banyak cukup tahu soal inflasi dan pengaruhnya. Saya lahir tahun 1994, saat mata uang Real di Brazil baru diperkenalkan, dan nilainya 1:1 USD. Sekarang, 1 USD nilainya setara 5 BRL. Jadi, Bitcoin bisa jadi salah satu cara untuk berlindung dari inflasi,” ujar Pinheiro.

Analisis harga

Bitcoin masih bergerak di rentang konsolidasinya saat ini, yakni di kisaran US$20.000 (sekitar Rp299 juta) sejak 13 Juni. Namun, pergerakan harga Bitcoin dalam beberapa hari terakhir, berhasil membawa BTC ke kisaran atas rentang konsolidasinya.

Meskipun awalnya BTC sempat gagal menembus US$23.000, momentum pergerakan harga Bitcoin saat ini cukup menjanjikan. Support BTC kini berada pada level resistance sebelumnya di area US$22.000 (sekitar Rp329 juta). 

Jika Bitcoin berhasil menembus US$23.000, maka level US$25.500 (sekitar Rp374 juta) akan menjadi area resistance berikutnya, yang merupakan kapitulasi candle ketika kejatuhan LUNA. Area resistance berikutnya ada di US$28.000 (sekitar Rp419 juta), yang merupakan salah satu harga terendah di tahun 2021.

Jika harga bergerak turun, maka US$19.000 (sekitar Rp284 juta) akan menjadi level support penting. Secara umum, BTC masih berada dalam kondisi yang cukup fluktuatif, yakni di dalam rentang harga yang relatif sulit untuk melakukan trading. Breakout bullish pada kondisi pasar yang demikian berpotensi memberi ruang bagi harga untuk naik ke atas.

Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi, bukan rekomendasi ataupun ajakan investasi. Luno selalu menyarankan Anda untuk melakukan riset sesuai dengan kebutuhan Anda sebelum berinvestasi atau trading kripto.

Apakah artikel ini membantu?

0
0