Mengenal Chart Pattern dan Jenisnya untuk Analisa Trading

Konsep aset digital seperti cryptocurrency kerap dianggap rumit dan sulit dimengerti oleh pemula. Selain beragam istilah baru yang harus dipahami, Anda juga akan disuguhi dengan rangkaian grafik yang tak pernah berhenti bergerak. Namun, tahukah Anda? Pola pergerakan grafik kripto yang lebih dikenal dengan istilah chart pattern ternyata bisa dijadikan sebagai modal menyusun strategi dalam trading kripto.
Daftar isi
Apa Itu Grafik Kripto atau Chart Pattern?
Grafik kripto merupakan sebuah alat visual yang menampilkan data relevan dalam format tertentu untuk membantu trader memahami pergerakan nilai aset kripto. Dengan memahami chart pattern, Anda bisa melihat bagaimana pergerakan nilai kripto di pasaran sekaligus mengidentifikasi tren yang tengah berlangsung.
Informasi yang dihadirkan dalam grafik kripto akan memberikan gambaran umum tentang keseluruhan momentum pasar. Dari informasi tersebut, Anda bisa menentukan sendiri apakah tren pergerakan pasar kripto sedang bersifat bullish (nilainya naik dan banyak dibeli) atau justru bearish (nilai menurun dan banyak orang menjual).
Baca juga: Apa itu Bullish dan Bearish Market dalam Dunia Kripto?
Jenis-Jenis Grafik Kripto
Terdapat dua pola grafik atau chart pattern yang digunakan dalam analisa trading, yakni grafik garis (line charts) dan grafik lilin (candlestick charts).
- Grafik Garis (Line Chart)

Grafik garis adalah jenis grafik kripto yang paling dasar, berfungsi untuk menampilkan riwayat poin harga atau nilai dari aset kripto. Komponen dari grafik ini terdiri dari garis hijau yang menandakan pergerakan kripto serta skala nilai tukar Bitcoin dalam dolar atau mata uang lainnya.
Grafik garis menampilkan pergerakan mata uang asing dengan memberikan simpulan umum tentang nilai penutupan harian dalam rentang waktu tertentu. Rentang waktu ini dapat diatur sesuai kebutuhan, dari mulai per menit, jam, hari, pekanan, bulanan, bahkan tahunan.
Trader kripto berpengalaman biasanya akan mengambil data grafik garis dalam rentang menit atau jam. Namun, trader pemula yang ingin memulai investasi lebih dianjurkan untuk memahami pergerakan umum grafik garis yang ditampilkan per bulan.
Baca juga: Panduan Cara Trading Crypto Bagi Pemula Secara Lengkap
- Grafik Lilin (Candlestick Chart)

Grafik lilin merupakan grafik lanjutan berisi sejumlah informasi tambahan yang dibutuhkan untuk analisa trading, khususnya analisis teknikal. Komponennya terdiri dari “axis x” yang menunjukkan waktu dan “axis y” yang menunjukkan nilai tukar.
Setiap lilin yang muncul di grafik ini menunjukkan informasi yang dibutuhkan dalam analisa trading. Panjang dari grafik tersebut menentukan jarak antara nilai pembukaan dan nilai penutupan untuk sebuah kripto pada periode tertentu.
Lilin berwarna hijau menandakan nilai yang menanjak, sedangkan lilin merah digunakan untuk menandai penurunan nilai kripto. Sementara itu, sumbu lilin yang bisa berada di bawah atau di atas menjadi penanda naik atau turunnya nilai pembukaan dan penutupan cryptocurrency setiap hari.
Moving Average, Instrumen Pendukung Analisis Trading

Komponen penting lainnya yang harus dipahami saat menganalisis chart pattern adalah indikator trading yang bernama moving average. Garis-garis dalam instrumen ini didasarkan pada harga penutupan rata-rata dari sebuah kripto di rentang waktu tertentu. Indikatornya berfungsi untuk menunjukkan pola dan membantu menentukan tren. Dengan memahami tren naik atau turun, trader dapat menentukan keputusan untuk masuk (beli) maupun keluar posisi (jual).
Baca juga: Mengenal Long Position dan Short Position dalam Trading Kripto
Sebagai contoh, pergerakan trading dalam rentang waktu 5 hari secara berturut-turut adalah $10, $8, $12, $15, dan $20. Jumlah seluruhnya menjadi $65 dan rata-ratanya adalah $13 sebagai hasil dari 65:5. Nilai akhir inilah yang menjadi acuan Anda dalam menentukan pergerakan trading.
Dengan mempelajari konsep dasar penghitungan grafik aset kripto yang telah dijelaskan di atas, Anda bisa lebih memahami chart pattern dan fungsinya dalam analisa trading. Konsep dasar ini bisa menjadi modal utama dalam memperkirakan pergerakan nilai kripto di masa yang akan datang dengan berdasar pada analisa teknik, kecenderungan tren, tingkat resistance, dan sejumlah faktor lainnya.
Baca juga: Crypto Market Terbaik untuk Pemula Agar Bisa Belajar Analysis