Mengenal Transaksi On-Chain dan Off-Chain di Blockchain

Pada dasarnya, setiap transaksi cryptocurrency akan dicatat di blockchain. Namun, kapan tepatnya transaksi dicatat tergantung apakah transaksi tersebut terjadi secara on-chain atau off-chain. Kedua jenis transaksi ini memiliki sejumlah perbedaan yang perlu Anda pahami. Agar lebih jelas mengenai keduanya, simak uraian berikut ini.
Ini yang Dimaksud Transaksi On-Chain
Transaksi on-chain merupakan jenis transaksi yang dicatat langsung di jaringan blockchain. Transaksi on-chain membutuhkan validasi dari para miners (penambang). Protokol lapis kedua dibutuhkan untuk proses validasi ketika terjadi masalah pada jaringan. Jenis transaksi ini dianggap sah dengan catatan blockchain telah diperbarui sehingga dapat menggambarkan transaksi di buku besar publik (public ledger).
Semua transaksi akan dicatat pada blockchain lengkap dengan stempel waktu, penyegelan hash, dan tersinkronkan dengan node jaringan. Lantaran tidak bisa diubah setelah proses validasi terjadi, transaksi on-chain dinilai lebih aman dan transparan. Setiap transaksi yang berlangsung dapat diakses secara publik. Perlu dicatat bahwa jenis transaksi ini dikenakan sejumlah biaya, tergantung pada ukuran dan banyaknya volume transaksi di jaringan.
Contoh Transaksi On-Chain
Ketika ingin mengirim sejumlah Bitcoin dari dompet Luno Anda ke dompet di platform lain, transaksi ini termasuk on-chain. Transaksi ini terjadi langsung di blockchain kemudian diverifikasi dan divalidasi oleh penambang.
Keunggulan Transaksi On-Chain
- Pengguna bisa bertransaksi kapan saja dan di mana saja.
- Tingkat keamanan tinggi.
- Bersifat terbuka dan transparan.
- Semua peserta jaringan dapat mengakses public ledger.
- Minim terjadi transaksi ganda dan pemalsuan.
- Minim potensi serangan berbahaya.
Kekurangan Transaksi On-Chain
- Setiap pengguna harus membayar biaya transaksi.
- Kemacetan jaringan sering menyebabkan transaksi terlambat atau tertunda.
- Lantaran diakses publik, identitas peserta rentan dipelajari menggunakan pola transaksi.
Sekilas Tentang Transaksi Off-Chain
Transaksi off-chain sering disebut sebagai protokol lapis kedua. Transaksi jenis ini terjadi di luar blockchain dan dicatat di tahap selanjutnya. Off-chain dibangun dengan tujuan memperbaiki sejumlah masalah yang terjadi pada transaksi on-chain.
Dibandingkan transaksi on-chain, transaksi off-chain lebih minim biaya. Hal inilah yang menyebabkan jenis transaksi ini begitu populer di kalangan pengguna. Menariknya, transaksi off-chain juga memungkinkan keterlibatan pihak ketiga yang berperan sebagai penjamin transaksi. Ketika terjadi transaksi off-chain, data akan dihimpun ke dalam database internal yang dikelola langsung oleh pihak penyedia.
Contoh Transaksi Off-Chain
Makin dikenal luas oleh publik, bitcoin mulai menghadapi masalah skalabilitas. Hal ini terjadi karena makin banyak orang menggunakan jaringannya. Alhasil, kemacetan jaringan dan penundaan transaksi tak terhindarkan. Akibatnya, biaya transaksi menjadi lebih tinggi. Untuk menekan biaya tersebut, terdapat platform pihak ketiga di luar blockchain yang dapat membantu mempercepat proses transaksi. Salah satunya adalah Luno.
Luno memungkinkan pengguna melakukan transfer Bitcoin off-chain dengan mudah dan aman. Kehadiran Luno dinilai efektif meningkatkan keamanan jaringan dan membuat transaksi lebih efisien waktu. Tak hanya transfer, Luno juga dapat digunakan untuk membeli dan menyimpan cryptocurrency secara aman.
Contoh lain transaksi off-chain adalah ketika Anda hendak mengirim bitcoin dari dompet Luno ke dompet Luno lainnya menggunakan nomor ponsel ataupun email. Lantaran terjadi di luar blockchain, transaksi ini tercatat sebagai off-chain.
Keunggulan Transaksi Off-Chain
- Konfirmasi transaksi off-chain dilakukan secara instan tanpa validasi.
- Transaksi off-chain minim biaya.
- Keamanan lebih tinggi karena transaksi tidak dapat diakses publik.
- Dapat menggunakan pihak ketiga untuk mempercepat proses transaksi.
Kekurangan Transaksi Off-Chain
- Tidak adanya transparansi sehingga menyulitkan pengguna yang ingin melakukan pengecekan.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai transaksi on-chain dan off-chain yang perlu diketahui. Setelah mengetahui perbedaannya, kini Anda bisa bertransaksi lebih nyaman sesuai kebutuhan.