Tentang Bitcoin: Aset Digital yang Maju Hingga Saat Ini

Sejak hadir pada tahun 2009, prediksi tentang Bitcoin akan hilang sudah muncul hingga lebih dari 420 kali. Nyatanya, aset kripto tersebut tetap ada hingga saat ini, bahkan terbilang lebih kuat dari saat pertama kali muncul.
Publik pun kerap bertanya mengapa Bitcoin tidak terkalahkan di tengah gencaran ribuan cryptocurrency lain serta menjamurnya berbagai metode transaksi digital. Inilah beberapa fakta tentang Bitcoin yang membuatnya bisa terus mempertahankan eksistensi.
Penjelasan tentang Bitcoin sebelum diluncurkan sebagai aset digital
Bitcoin ternyata bukan mata uang digital pertama yang diperkenalkan kepada publik. Beberapa dekade sebelum kemunculan Bitcoin, sejumlah alternatif mata uang untuk bertransaksi di dunia digital sempat diajukan. Salah satu pionir uang digital yang paling terkenal adalah David Chaum, seorang cryptographer berkebangsaan Amerika Serikat yang menelurkan teorinya tentang uang digital pada tahun 1983.
Chaum kemudian membuktikan teorinya pada tahun 1989 dengan kemunculan DigiCash. Sayangnya, uang digital ini harus tenggelam di tahun 1998 karena publik lebih banyak menggunakan kartu kredit untuk transaksi nontunai. Setahun sebelum DigiCash meredup, kriptografer Inggris Adam Back juga menciptakan digital currency bernama HashCash yang juga tak bertahan lama karena ternyata kurang efektif.
Selain DigiCash dan HashCash, ada pula konsep uang digital lainnya yang diperkenalkan di akhir dekade 90-an. Dua di antaranya adalah konsep B-money yang dicetuskan Wei Dai dan Bit Gold yang diajukan oleh Nick Szabo. Sama seperti para pendahulunya, kedua konsep ini pun ternyata kurang efektif dan menimbulkan masalah double-spending—masalah umum pada uang digital yang kemudian berhasil teratasi oleh Bitcoin.
Mengapa Bitcoin bisa terus eksis?
Eksistensi Bitcoin yang terus bertahan hingga sekarang bukanlah tanpa alasan. Ada sejumlah faktor yang membuat aset kripto ini mudah diterima dan digunakan oleh publik.
Diluncurkan di Saat yang Tepat
Perfect timing, itulah frasa yang tepat untuk kemunculan Bitcoin. Waktu perilisan aset kripto ini bertepatan dengan menurunnya kepercayaan publik terhadap bank dan pemerintah akibat ketidakmampuan menyimpan aset finansial secara aman. Pada tahun 2008, sejumlah bank di Amerika Serikat diklaim sebagai lembaga dengan pelayanan buruk akibat korupsi, penipuan, bahkan menawarkan pinjaman berisiko.
Peluncuran Bitcoin pada tahun 2009 dianggap seperti angin segar bagi dunia finansial ketika kepercayaan publik terhadap lembaga perbankan kian menurun. Bitcoin seolah menawarkan ekosistem baru sekaligus alternatif yang lebih baik untuk mempertahankan kondisi finansial publik.
Mengatasi Masalah Double-Spending
Poin menguntungkan lain tentang Bitcoin adalah kemampuannya mengatasi masalah double-spending, masalah yang timbul dari berbagai aset kripto yang telah lebih dulu hadir.
Double-spending adalah risiko yang muncul ketika uang digital dibelanjakan dua kali. Banyak orang merasa khawatir jika uang digital akan disalin dan dibelanjakan ulang karena sifatnya tidak seperti uang konvensional yang langsung habis ketika dibelanjakan. Bitcoin berhasil mengatasi risiko ini melalui mekanisme konfirmasi dan sistem ledger universal yang dikenal dengan Bitcoin blockchain.
Bersifat Transparan dan Terdesentralisasi
Bitcoin adalah salah satu mata uang digital yang terdesentralisasi. Artinya, mata uang ini memiliki portal dan jaringan yang beroperasi tanpa campur tangan pihak ketiga. Jaringannya memiliki kemampuan untuk menyimpan, mengendalikan, dan mengirimkan dari satu pihak ke pihak lain. Dengan begitu, Bitcoin mampu mengurangi kebingungan, kekacauan, serta pemborosan yang mungkin timbul akibat berbagai transaksi digital.
Ekosistem Bitcoin juga didesain secara khusus agar seluruh penggunanya bisa berpartisipasi serta menerima insentif finansial yang sesuai. Dengan portal yang bersifat terbuka dan transparan, Bitcoin bisa dijalankan oleh komunitas aktif yang seluruh anggotanya berusaha bersama-sama untuk meningkatkan nilai kripto dan merasakan keuntungannya.
Itulah beberapa fakta tentang Bitcoin yang membuatnya tetap mampu mempertahankan eksistensi hingga saat ini. Jika sistemnya terus dipertahankan dan ditingkatkan, bukan tidak mungkin jika Bitcoin menjadi aset kripto di masa depan.