Apa yang membedakan Bitcoin dan Ripple?

Bitcoin dikembangkan sebagai mata uang digital yang terdesentralisasi untuk membayar barang dan jasa. Di sisi lain, Ripple diciptakan untuk bank dan jaringan pembayaran sebagai pelunasan pembayaran, sistem transfer uang dan pertukaran mata uang.
Tujuan utama XRP adalah untuk menciptakan sistem transfer aset langsung secara real-time yang menawarkan alternatif lebih murah, lebih transparan, dan aman dibandingkan cara transfer pembayaran saat ini, seperti SWIFT. XRP sangat dikenal dengan fungsi tersebut di jaringan Ripple, itulah sebabnya mengapa XRP disebut juga dengan Ripple.
Jaringan Bitcoin dikelola oleh sekelompok pengembang (developer) yang didistribusikan di seluruh dunia. Semua pengembang ini berkontribusi ke jaringan Bitcoin secara sukarela. Bitcoin terdesentralisasi – artinya Bitcoin tidak diatur oleh bank, pemerintah, atau entitas apa pun. Bitcoin juga dibuat oleh seorang pseudonim atau sekelompok orang yang dikenal sebagai Satoshi Nakamoto.
XRP Ledger sendiri bekerja menggunakan algoritma konsensus yang unik dengan jaringan-jaringan server yang bertugas memvalidasi transaksi, bukan menggunakan “proof of work” atau “proof of stake”. Proses transaksi juga lebih cepat. Konfirmasi transaksi XRP membutuhkan waktu rata-rata 5 detik; jauh lebih cepat daripada kecepatan transaksi aset kripto lain atau jaringan keuangan tradisional.
Tidak seperti Bitcoin, XRP tidak dirancang untuk ditambang (mining) sama sekali. Dengan Bitcoin, penambang mendapatkan hadiah (reward) berupa Bitcoin. Sedangkan total 100 miliar token XRP sudah ditambang di sistem Ripple, di mana 38 miliar token tersedia untuk masyarakat umum. Jumlah token XRP yang tersisa dipegang oleh Ripple Labs dan dirilis secara berkala.
XRP vs Bitcoin
Fitur | Bitcoin | Ripple |
Start | 2009 | 2012 |
Pencipta | Satoshi Nakamoto | XRP Ledger |
Jumlah koin | 21 juta | 100 miliar |
Mining (penambangan) | Ya | Tidak |
Rata-rata waktu transaksi | 10 menit | 5 detik |