Darimana XRP berasal?
Ripple pertama kali muncul tahun 2004 lalu dengan nama RipplePay. Tujuannya adalah untuk menyediakan transaksi keuangan yang aman dan cepat di seluruh dunia dengan biaya yang jauh lebih murah daripada jaringan pembayaran saat ini seperti SWIFT.
Awalnya, RipplePay hanya berfungsi untuk membantu individu memperluas batas kredit ke teman dan keluarga. RipplePay juga memungkinkan pembayaran online tradisional dan pembayaran mata uang online. Pada 2012, sebuah perusahaan teknologi bernama RippleLabs, mengambil alih RipplePay dan melakukan restrukturisasi protokol. Sistem baru ini mencakup fitur-fitur sistem kas digital dengan merilis aset kripto baru mereka, XRP.
Peristiwa ini diberlakukan pada awal 2011, ketika Arthur Britto, Jed McCaleb, dan David Schwartz membentuk tim untuk membuat buku besar XRP (XRP Ledger). XRP Ledger ini adalah blockchain tempat token XRP hidup.
XRP adalah mata uang digital independen yang tidak dimiliki atau dikendalikan oleh orang atau entitas manapun. Ini adalah aset kripto open source dan dapat digunakan oleh siapa saja, termasuk Ripple. Buku besar XRP (XRP Ledger) berbasis komunitas, yang berarti hanya pengguna yang dapat memutuskan apakah berhasil atau gagal.
Pada Agustus 2012, Chris Larsen bergabung ke tim XRP, dan setelah itu, mereka membujuk Ryan Fugger untuk menggunakan mata uang digital mereka ke jaringan kredit miliknya, Ripple. Fugger setuju untuk mendukung upaya baru ini, dan tim tersebut mendirikan perusahaan baru yang dikenal sebagai OpenCoin, dengan kendali penuh atas apa yang sebelumnya dikenal sebagai RipplePay.