Mengapa harga Bitcoin berbeda di tiap negara
Harga Bitcoin kini semakin meroket karena penggunaan Bitcoin semakin berkembang pesat. Banyak pengguna Luno lalu bertanya kepada kami:
“Mengapa harga Bitcoin lebih tinggi/rendah di Luno dibandingkan harga yang ditampilkan di Google dan Exchange (perusahaan) lain?”
Ketika mengecek harga Bitcoin, Anda perlu mengingat bahwa tidak ada standar harga global Bitcoin tertentu. Bitcoin tidak terikat dengan mata uang, negara, atau bursa apapun.
Pertanyaan tersebut sama seperti jika Anda bertanya: “Mengapa harga beras lebih mahal di supermarket ini, atau di kota/negara ini dibandingkan negara lain?”. Jawaban yang singkat namun tepat adalah “karena permintaan dan penawaran”, namun mari pelajari lebih dalam penjelasan teknis mengenai hal ini.
Kurs “Google”
Ketika Anda menuliskan “1 BTC to USD” di Google, Anda akan melihat tampilan ini.
Kurs yang ditampilkan Google dan penyedia harga Bitcoin lainnya adalah perkiraan rata-rata harga Bitcoin dari pertukaran (trade) yang terjadi di bursa Bitcoin internasional. Google menggunakan API dari Coinbase, yang menunjukkan perkiraan harga Bitcoin dalam Dollar US, tanpa memperhitungkan biaya.
Walaupun Anda memiliki Dollar US di akun Coinbase Anda, harga yang akan Anda bayar untuk sejumlah Bitcoin bisa saja berbeda dari “harga Google”, tergantung biaya dan faktor lainnya.
Pelanggan dari negara dimana kami beroperasi biasanya mengecek harga Bitcoin dalam mata uang negara mereka, seperti Indonesian rupiah (IDR), South African rand (ZAR), Nigerian naira (NGN) or Malaysian ringgit (MYR).
Ketika Anda mengecek “1 BTC to MYR”, Google hanya menunjukkan kurs rata-rata di bursa pertukaran BTC ke USD, seperti dari Coinbase, namun harga tersebut dikonversi ke Ringgit.
Ini bukan berarti semua platform yang menyediakan layanan jual beli Bitcoin dengan Rupiah -seperti Luno- akan menjual (atau membeli) Bitcoin dalam kurs yang sama pada saat itu.
Harga yang ditampilkan di Luno adalah harga yang didasarkan oleh penawaran dan permintaan — yang ditentukan oleh penjual dan pembeli di Luno. Harga ini berbeda dari bursa lainnya, karena tiap bursa memiliki pembeli dan penjual yang berbeda-beda.
Akibatnya, banyak pengguna baru yang salah memahami dan mengatakan bahwa “harga yang diatur Luno” lebih tinggi dari harga seharusnya.
?Singkatnya: Luno tidak langsung membeli, menjual, atau menentukan harga Bitcoin. Kami hanya sebatas platform yang menghubungkan mereka yang membeli dan menjual Bitcoin dalam negara tertentu.
Mengenai penawaran dan permintaan
Bursa Bitcoin (Bitcoin Exchange) adalah tempat orang-orang yang memiliki Bitcoin menjual (penawaran) kepada mereka yang menginginkannya (permintaan). Ini juga berarti bahwa jika Anda mengecek dua bursa (Bursa A dan Bursa B) yang sama-sama mendukung USD/BTC, tidak dapat dipastikan bahwa harga Bitcoin sama pada kedua bursa ini.
Jika di bursa tersebut, lebih banyak orang yang menjual daripada membeli, maka harga cenderung turun, karena penawaran melebihi permintaan. Begitu juga jika lebih banyak orang membeli di bursa tertentu, maka permintaan lebih banyak daripada penawaran sehingga harganya akan naik.
Kami menulis artikel tentang bagaimana harga ditentukan, Anda bisa membacanya di sini.
Arbitrase (Arbitrage)
Jadi, jika Anda melakukan Bitcoin trading pada harga yang berbeda di exchange yang berbeda pula, bukankah Anda akan mendapatkan keuntungan?
Mengikuti contoh di atas, Anda dapat melihat harga Bitcoin lebih murah di bursa luar negeri, dan lebih mahal di luar negeri. Jadi mungkin Anda berpikiran, jika saya bisa menjual 1 BTC dengan harga 10,999 MYR di Luno (lihat gambar di atas), namun sebenarnya 1 BTC dapat saya beli cukup dengan 9,699 MYR dari bursa luar, bukankah saya akan mendapatkan profit sebesar 1,300 MYR?
Proses ini dikenal di dunia Bitcoin dan pasar lainnya sebagai arbitrase (arbitrage). Jika Anda memiliki barang yang identik — katakanlah alpukat … atau Bitcoin — dan harganya lebih tinggi di satu tempat daripada yang lain; orang akan membeli dan menjual aset ini pada saat bersamaan, untuk mendapatkan keuntungan dari selisihnya.
Kelihatannya sederhana: cukup beli semua alpukat (atau Bitcoin) di supermarket, kota atau negara tempat dimana alpukat ini murah, lalu jual lagi di tempat yang harganya lebih mahal. Namun, bagaimanapun, traders pemula akan menyadari bahwa sebenarnya hal ini sedikit lebih rumit daripada yang dibayangkan.
Perlu diingat bahwa mengirim alpukat dari satu tempat ke tempat lainnya – penyimpanan, pengiriman, modal – semua ini tidak “gratis”. Apalagi Anda harus mengirim uang dalam mata uang yang berbeda sesuai negara dan bursa yang ada.
Jika Anda ingin mendapatkan keuntungan arbitrase tersebut, ada banyak biaya yang harus Anda bayarkan. Biaya yang dikeluarkan untuk mengirim uang ke luar negeri meliputi: biaya kirim uang dari bank, biaya terima uang dari bank luar negeri, premi atas nilai tukar (yang juga akan berbeda dengan “tarif Google”), limit jumlah minimum atau maksimum yang dapat dikirim, delay, risiko volatilitas harga dan juga biaya untuk menukar uang ke Bitcoin.
Itu tidak berarti bahwa arbitrase tidak terjadi, hanya saja di negara-negara tertentu – seperti Indonesia, Malaysia dan Nigeria, yang relatif lebih sulit dan mahal untuk mengirim uang ke luar negeri – sehingga perdagangan arbitrase bisa saja menjadi lebih sulit, mahal dan seringkali tidak menguntungkan.
“Premi” atau ‘biaya’ ini terjadi dari waktu ke waktu, tapi sebenarnya kondisi sebaliknya juga dapat terjadi, dimana perdagangan Bitcoin lokal lebih murah dari bursa internasional. Semuanya tergantung pada kondisi pasar, hal yang terus-menerus berubah sepanjang waktu.
Jadi, penting untuk disadari bahwa Anda sebenarnya bukan melakukan pertukaran langsung dengan Luno. Kami hanya menyediakan platform tempat pembeli dan penjual berinteraksi. Penawaran dan permintaan adalah poin yang menentukan harga Bitcoin di Luno.